Menyambut Pesta Demokrasi Pilpres 2014
Diposkan pada: 18 Jun 2014 ; 93451 Views Kategori: Artikel
Oleh : Alfurkon Setiawan, Kepala Pusat Data dan Informasi Sekretariat Kabinet
9 Juli 2014 adalah
tanggal yang sangat dinantikan oleh masyarakat Indonesia dimana saja
berada. Mengingat pada tanggal tersebut dilaksanakan “Pesta Demokrasi
Pemilihan Presiden (Pilpres)” untuk memilih pimpinan bangsa dan negara
Indonesia lima tahun ke depan, secara langsung, umum, bebas dan rahasia.
Pelaksanaan Pilpres yang
diikuti oleh 2 (dua) kandidat ini sungguh luar biasa, akan membuat
perpolitikan di Indonesia menjadi hangat. Para kandidat bersama tim
sukses masing-masing akan berlomba-lomba mencari dukungan pemilih, baik
itu dari unsur tokoh politik, tokoh agama, tokoh masyarakat,
artis/seniman dan pemilih pemula (mahasiswa dan pelajar).
Pilpres 2014 tentunya membawa angin
segar bagi masa depan bangsa dan negara Indonesia, karena dalam
menyambut pesta demokrasi pilpres ini masyarakat mengharapkan agar
pelaksanaannya dapat berjalan secara bersih, damai dan
berkualitas, serta mampu menghasilkan perubahan perubahan di berbagai
segi kehidupan yang positif.
Seperti yang diungkapan Ketua Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik bahwa pihaknya amat berharap
gelaran lima tahunan ini benar-benar bisa dinikmati oleh rakyat
Indonesia dengan damai, sesuai harapan semua pihak. ”Kami ingin
kompetisi bisa lebih diikuti masyarakat kita secara lebih nyaman,
membawa ide-ide dan gagasan berlian, juga menawarkan program kerja yang
dinantikan sesuai kebutuhan masyarakat,” tutur Husni.
Selain itu, Husni berharap agar para
Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) juga turut
serta membantu KPU dalam mewujudkan Pilpres 2014 yang santun, bersih dan
damai. “Mari bersama-sama Capres dan Cawapres menggunakan bahasa yang
dilontarkan sejuk dan menggugah. Begitu juga yang disampaikan oleh tim
kampanye masing-masing pendukung Capres dan Cawapres,” harapnya.
Keterlibatan dan partisipasi masyarakat
dalam menggunakan hak politiknya menjadi tanggung jawab semua pihak,
agar dapat memilih kandidat Capres dan Cawapres
yang mampumensejahterakan dan memakmurkan rakyatnya. Harus didorong
partisipasi masyarakat secara sukarela menggunakan hak politik/pilihnya,
tetapi bukan atas dasar paksaan/intimidasi baik materil maupun non
materil. Semakin tinggi partisipasi rakyat semakin legitimated kualitas pelaksanaan Pilpres.
Karena itu, masyarakat
hendaknya menyambut “Pesta Demokrasi Pilpres 2014”, dan membantu
Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) untuk memantau pelaksanaan Pilpres,
karena semakin banyak yang memantau, pelaksanaannya tentu akan lebih
jujur dan adil. Sudah bukan waktunya lagi bagi masyarakat bertindak abstain
(tidak menggunakan hak pilihnya) karena setiap suara pemilih bakal
menentukan nasib masa depan bangsa dan negara Indonesia tercinta.
Eksistensi Media Sosial dan Masyarakat
Mencermati eksistensi informasi atau
berita-berita di media sosial soal Capres dan Cawapres yang ikut
bertarung, sepertinya ada perang informasi. Terjadi saling serang,
saling fitnah, saling sebar kebencian, dan merasa paling hebat, paling
benar dan paling layak dipilih. Semua itu, ada yang menyimpulkan sebagai
kampanye gelap (black campaign) dan kampanye buruk (negative campaign).
Sebagian masyarakat meragukan
efektivitas kampanye lewat media sosial yang diprediksi akan menarik
pendukung “semu” bagi kandidat Presiden di Indonesia. Namun pengamat
politik Anisa Santoso melihat penggunaan media sosial dalam kampanye
terbukti menjadi penentu kemenangan Partai Konservatif dalam Pemilihan
Umum 2010 di Inggris.
Hampir seluruh media cetak, elektronik dan media online mengangkat
sekitar perseturuan dua kubu pendukung Prabowo – Hatta Rajasa
dan Joko Widodo – Jusuf Kalla yang menjadi calon Presiden dan Wakil
Presiden melalui pernyataan dan opini para pengamat yang handal dan
profesional di bidangnya, baik itu pro maupun kontra.
Menurut pandangan penulis, sebaiknya,
pihak media massa menjaga independensi dan berpijak pada kode etik
jurnalistik. Reputasi dan harga diri pengelola media sangat ditentukan
oleh hal itu. Begitu juga wartawan hendaknya jangan dimobilisasi demi
kepentingan pengelola media.
Semoga Pilpres 2014 dapat melahirkan
pemimpin dan negarawan yang handal dan profesional,serta tidak
mengedepankan kepentingan kelompok dan golongannya, tetapi mengedapankan
kepentingan bangsa dan negara, terutama dapat mensejahterakan
masyarakat Indonesia dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
Harapan penulis, agar pesta demokrasi
Pilpres 2014 yang kita nantikan selama ini, dapat berjalan damai,
bermatabat, sukses dan jangan ada yang menodainya, mengingat semangat,
waktu dan biaya yang dikeluarkan sangat berharga.
Sukses Pilpres, harapan kita semua…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar